Culture

Jangan Remehkan Wacana

Berbagai peristiwa besar dan momen bersejarah yang pernah terjadi di dunia ini selalu berawal dari wacana. Tengok saja ke belakang. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diawali dengan wacana yang digaungkan para pemuda dari penjuru nusantara. Melalui kongres pemuda I dan II mereka berwacana tentang tanah air yang satu, bangsa yang satu, dan bahasa yang satu. Indonesia. 

Kala itu, wacana ini memang belum menjadi arus utama. Pemuda-pemuda yang hadir pun bisa dikatakan hanya segelintir orang. Reaksi masyarakat terhadap wacana itu tentu beragam. Ada yang menolak dan menentang. Mereka yang termasuk golongan ini adalah orang-orang yang sudah merasa nyaman dan menikmati keuntungan dalam sistem pemerintahan kolonial. Persatuan nusantara artinya ancaman bagi eksistensi pemerintah Hindia-Belanda, yang juga berarti ancaman atas penghidupan mereka. Lalu ada kalangan yang apatis pesimistis. Termasuk dalam golongan ini ialah mereka yang tidak mau ambil pusing dengan ide-ide yang tidak mainstream, mereka yang merasa diri realistis, mereka yang menerima keadaan apa adanya, juga mereka yang memilih untuk menunggu dan melihat perkembangan situasi. Golongan selanjutnya adalah orang-orang optimis progresif. Mereka adalah orang-orang yang terlibat dalam pergolakan pemikiran. Mengadakan kongres dan forum-forum diskusi. Aktif membagikan dan menularkan wacana. Mengajak orang-orang untuk bergerak merealisasikan cita-cita luhur yang sudah terkristalisasi, kemerdekaan. Sekarang kita sama-sama bisa saksikan siapa yang akhirnya tampil sebagai pemenang, golongan mana yang berhasil membawa perubahan bagi banyak orang.

Di masa yang lain, di tempat berbeda, juga pernah tercatat wacana yang menjadi realita. Sebut saja Revolusi Perancis, pembentukan negara yang satu bagi kaum Yahudi (Israel), persatuan Jerman Barat dan Jerman Timur, hingga kesatuan ekonomi negara-negara Eropa dengan membentuk Uni Eropa. Reaksi orang terhadap wacana-wacana itu pun tidak jauh berbeda. Ada yang menolak, ada yang abstain, dan ada yang yakin seraya memperjuangkan perwujudan wacana-wacana tersebut.

Jadi jangan pernah remehkan wacana, karena bisa menjadi kenyataan!!!.

Jika suatu hari nanti pintu kediaman anda diketuk oleh orang-orang yang ingin berbagi wacana re-unifikasi negeri-negeri Islam, persatuan kaum muslimin sedunia, khilafah rasyidah yang bermanhaj kenabian, terimalah mereka. Sambut mereka dengan baik. Simak dan perhatikan apa-apa yang mereka bicarakan. Karena wacana yang mereka bawa bukanlah sesuatu yang lahir dari buah pikiran mereka sendiri. Wacana yang mereka bawa adalah wacana langit, kabar gembira dari Tuhan Semesta Alam yang dinubuwatkan melalui lisan manusia yang mulia, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. 

Wacana inilah yang kian hari kian ramai dibicarakan. Lengkap dengan beragam bumbunya. Ada dukungan, ada ketidakpedulian, juga ada cemoohan. Kelak, semuanya akan tercatat dalam sejarah peradaban dunia. Selanjutnya, anda lah yang memutuskan akan berada di sisi mana. Apakah menjadi saksi sejarah, pelaku sejarah, atau bahkan sampah sejarah.

Tidak ada komentar

Leave a Reply